Logo

EDISI : 6/AGUSTUS/1999/IV


DARI MEJA REDAKSI

Kira-kira hampir dua tahun Pemancar Alumni tidak muncul dihadapan Anda sekalian.
Semua ini karena kondisi ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia.

Kita terlena dengan banyaknya hutang mata uang asing, kita belum memiliki pengalaman kalau terlalu banyak hutang mata uang asing. Kita terlalu ambisius dengan kekuatan yang ada pada kita. Kita tidak sadar dengan jumlah penduduk yang makin banyak degan tingkat pendidikan dan tingkat moral yang masih berada di kelas sekolah dasar. Kita masih berkelahi untuk ber KKN.

Indonesia dapat diibaratkan sebuah perahu yang sedang berlayar di tengah laut. Perahu tersebut diisi terus menerus oleh penumpang tanpa melihat kapasitasnya. Penduduk terus lahir dengan mutu manusia yang kurang bermutu. Tambahan lagi, perahu tersebut bagian bawahnya diberi lubang kecil atau besar. Orang-orang yang berada di dalam perahu menangkap ikan terus menerus tanpa batas, kemudian angin badai menerpa bertubi-tubi. Penumpang yang ada di dalamnya satu sama lain pada berkelahi. Nakhodanyapun lebih dari satu yang masing-masing ingin memberikan perintah. Bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan perahu dan penumpang serta hasil tangkapannya, bilamana tidak ada perahu yang lebih besar yang bisa menyelamatkan perahu tersebut, maka ia akan tenggelam. Apa yang Anda bisa buat.

Salah satu yangdapat dipertimbangkan sebagai berikut :

  1. Bila punya anak, cukup satu atau dua saja.
  2. Bila Anda punya banyak uang, Anda bisa membuat kontes berhadiah keluarga kecil.
  3. Anda tidak ikut KKN, Anda tetap berada dalam rel iman yang sungguh dan mungkin Anda harus menentang arus.
  4. Anda jangan ikut-ikut "menangkap ikan" tanpa memperhitungkan kelestarian tersebut. Sebagian ikan yang Anda telah tangkap dan masih berlebih banyak, berikan "ikan" tersebut kepada orang yang tidak memperoleh "ikan".
  5. Anda harus tunduk kepada nakhoda yang dapat dipercaya. Bila sudah ada nakhoda tersebut Anda jangan merebut jadi Nakhoda.
  6. Anda dapat membina orang-orang untuk menjadi pemimpin yang bermutu tinggi dari segi moral, integritas, ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis.

Kita belum bisa mengirimkan buletin seperti dulu lagi dengan total halaman 32-36 halaman.
Iklan-iklan pada mindur. Bilamana kita terbit seperti dahulu +/- 7 1/2 juta rupiah harus disiapkan untuk sampai ditempat Anda. Padahal rata-rata tiap tahun penerimaan kita dari iuran hanya Rp. 12 juta. Karena tak semua membayar uang pangkal dan uang iuran.

Penerbitan kita kali ini hanya bisa dengan beberapa halaman saja dengan berita-berita yang ringkas sekedar untuk memberitahukan apa-apa yang telah terjadi pada periode-periode yang lalu. Kami berharap dengan berita-berita ini dapat memberikan informasi bagi Anda sekalian.
Sebenarnya kami ingin mengajak para Alumni yang pernah pengalaman di CANIPRESS untuk mendukung penyusunan Pemancar Alumni. Para guru juga sangat diharapkan untuk memasukkan berita-berita atau opini ringkas untuk kemajuan Almamater, Alumni dan masyarakat.

Salah satu harapan kami adalah agar para Alumni baik sendiri maupun secara organisasi dapat memberikan kontribusinya, VISI Indonesia yang unggul, solidaritas untuk menuju visi tersebut. Rasanya saat ini kita masih belum sampai tingkat solidaritas yang optimal. Mari kita berpikir, berkomunikasi, saling bekerja sama untuk mensosialisasikan solidaritas positip, bahu membahu, yang kuat membantu yang lemah, yang lemah bersatu membentuk barisan kekuatan bersama untuk mencapai tujuan individu yang tak bertentangan dengan tujuan KOLEKTIF PERHIMPUNAN.

Marilah selanjutnya kita ikuti berita-berita ringkas;


BANTUAN PENDIDIKAN

  1. Sdr. Arifadi (A '96) Mahasiswa Arsitek UNDIP mendapat sponsor dari Ibu RATNA, seorang ibu, karyawan suatu perusahaan yang tak terkait dengan Kanisius memberikan bantuan pendidikan.

  2. Sdr. Arifadi mendapat bantuan sponsor yang berarti dari seorang Alumni '65 yang bekerja di BCA.
  3. Sdr. Adhiyanshah, Marcelinus Juliman, Henry Kuncoro, Mardiono Prasetio Utomo, Steve Sandrio semuanya Angkatan '98 mendapat bantuan pendidikan dari Alumni CC yang kebetulan mengelola Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia, tidak banyak tapi mungkin lumayan untuk membantu sebagian biaya sekolah.
  4. Sdr. Oktavius Adhisurya (A '92) yang sedang kesulitan menempuh pendidikan di USA mendapat sponsor US$ 250 dari Alumni A '67, didalam negeri, juga sponsor US$ 1,000 dari Alumni A '68 di luar negeri. Oktavius sudah yatim. Ibunya masih bekerja si satu perusahaan sebagai staf administrasi. Ia merasa bahagia ada Alumni yang bisa membantu. Sisa kredit pelajaran yang perlu ditempuh tinggal beberapa lagi untuk mencapai titel BSc. Sambil sekolah ia juga bekerja secara part-time di WORLD BANK, syukur. Ia masih membutuhkan sponsor tertentu, utamanya sponsor dari luar dengan dollar. Anda ingin turut membantu ? Hubungi Sekretariat Perhimpunan No. Telp. : 390-0966 & 392-4136.
  5. Untuk Alumni CC Angkatan 99, ada yang mohon bantuan juga.

 

BURSA KERJA

  • Beberapa Alumni CC yang sekarang sebagai pengusaha / wira usaha telah mengirim beberapa formulir permohonan tenaga kerja sebagai respon dari Perhimpunan.

  • Beberapa Alumni dan Non Alumni telah dipanggil untuk melakukan test, wawancara untuk mengisi lowongan tersebut.

  • Lowongan-lowongan yang tersedia untuk jabatan : Restaurant Manager, Salesmen, Akutansi/Pembukuan, Sarjana Pendamping di Bidang Pertanian/Pedesaan Bagian Produksi, Pabrik Pembuatan Jok Mobil.

  • Kepada Anda yang membutuhkan tenaga kerja sebelum diiklankan mohon memberi tahukan lowongan tersebut ke : Sekretariat No. Fax. : 314-7989 dan khusus malam : 871-3456. Fee Rp. 25.000,- + 10% dari gaji. Dibayar setelah 3 bulan, selesainya masa percobaan dengan baik.

Kepada Anda yang butuh pekerjaan, mohon untuk kontak kepada Sekretariat sebagai salah satu akses untuk mendapatkan pekerjaan. Biaya Rp. 10.000,- + Fee 10% dari gaji pertama (hanya 1x saja). Syarat lainnya, Kontak dengan Sekretariat. Untuk Non Alumni berlaku ketentuan khusus. Bilamana Anda ingin agar lamaran tersebut dikirim ke lebih banyak perusahaan, mohon biaya administrasinya tiap alamat Rp. 1.500,-.


MUSIBAH & BERITA DUKA CITA

  • Bapak Sutaryo Komara, guru CC tahun 60-90 yang mengajar Stereometri, Ilmu Ukur melukis pada akhir Desember 1998 harus dibawa ke rumah sakit karena ada gumpalan pembuluh darah disekitar otak. Ia tidak sadarkan diri selama lebih kurang 7 hari dan harus menginap di RS Cikini selama kira-kira 40 hari. Beberapa Alumni turut melakukan kunjungan dan berpartisipasi dalam biaya pengobatan.
  • Suami Ibu Aloysia, Alm. Bapak Inggil, telah dipangil oleh Yang Maha Kuasa pada tanggal 13 Januari 1999 karena penyakit kanker.
  • Ibunda Saudara Ecky Sidik (A 65) telah berpulang pada tanggal 20 Februari 1999 dan dikremasikan di Cilincing.
  • Saudara Irvo Ismawan SE, alumni CC, putranya Drs. Bambang Ismawa, pimpinan Lembaga Bina Swadaya telah dipanggil oleh Yang Maha Esa pada bulan April 1999 karena mengidap suatu penyakit.
  • Pada tanggal 21 Juli 1999, Ibunanya Romo Djitapandridja, rektor Kanisius meninggal dunia di Jogya. Rombongan guru-guru dan karyawan turut mengantar jenazahnya ke pemakaman. Sekolah diliburkan tanggal 22 dan 23 Juli 1999.
  • Tanggal 16 Juli 1999, Bapak R. Soebandi, mantan guru Matematika SMP yang baru saja pensiun setahun yang lalu juga telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa karena terkena stroke dan telah dirawat di RS Carolus lebih kurang selama 2 bulan.
  • Tanggal 22 Juni 1999, Isterinya Bapak Sutaryo Komara telah meninggal dunia. Yang ingin kontak : HP 0818-722713 atau nonor telepon tetanganya : 781-0607.
  • Kami turut mendoakan, semoga arwah mereka yang telah dipanggil agar mendapatkan tempat peristirahatan disisiNya.

Kepada kawan yang mengetahui ada Alumni CC yang kena musibah, diopname, meninggal dunia atau sedang terlunta-lunta, terperosok dalam penderitaan jasmani atau rohani, tolong memberikan informasinya ke Sekretariat : 390-0966 dan 392-4136. Kita akan mencari solusi bersama-sama dalam rangka solidaritas positif.

 

PERISTIWA

  • Reuni seluruh angkatan memperingati 70 tahun berdirinya CC telah diadakan pada April 1998 yang sekaligus merupakan penutupan seluruh rangkaian acara yang diadakan. Hadir pada waktu itu beberapa tokoh Alumni CC seperti rekan Sarwono Kusumaatmadja - Benyamin Mangkudilaga - Fauzi Bowo - Subagyo dan tokoh pengurus perhimpunan. Pada waktu itu sempat datang juga Alumni CC yang telah berumur 70 dan 80 tahunan. Acaranya : Misa - Dialog - kesaksian dari penerima bantuan pendidikan, mahasiswa ITB - Pengumpulan dana olah raga dan temu rindu. Jumlah yang hadir lebih kurang 700 Alumni, disamping para guru dan mantan guru CC.

 

KAMPUS CC

  • Untuk tahun ajaran 1999/2000, yang mendaftar di SMP dan SMU masing-masing sebanyak 460 dan 611, yang diterima masing-masing 166 dan 240 siswa.

Tahun ajaran baru CC telah dimulai pada tanggal 19 Juli 1999. Seperti biasa, acara Percasis atau perkenalan calon siswa dan perkenalan kegiatan ekstra kurikuler mengawali dimulainya tahun ajaran baru.

 

EKSKUL SOCIUS DI CC

  • Kegiatan ekstra kurikuler SMU CC bertambah satu lagi yaitu Socius yaitu satu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sosial untuk lingkungannya. Dalam krisis moneter ini mereka telah dua kali mengumpulkan bahan-bahan pokok untuk dibagikan kepada masyarakat kurang mampu didaerah Menteng Kecil dan Kalipasir Jakarta Pusat. Ada masukan sedikit dari penulis agar Socius bisa terus dikembangkan misalnya aksi mingguan semacam kolekte, penyisihan sebagian uang saku / uang jajan untuk siswa CC di Jakarta/daerah yang masih terlunta-lunta atau untuk siswa diluar CC yang cukup cerdas tetapi kurang mampu ekonominya.

 

EKSKUL KEPEMIMPINAN

  • Sebagaimana kita ketahui, saat ini kita rasakan kekurangan kepemimpinan yang berkwalitas tinggi baik untuk negara maupun untuk swasta. Menurut hemat penulis ini adalah salah satu tugas yang mahapenting untuk pembangunan bangsa Indonesia yang yang saat ini sudah terseok-seok, sebagian rakyat yang sudah terlunta-lunta tanpa kita bisa melihat atau mendengarnya, sebab mereka jauh berada dilingkaran kita. Sudah barang tentu disamping ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknis.

Kita mengharapkan terciptanya kwalitas pemimpin sebagai berikut :

  • Mengerti, memahami dan melaksanakan Pancasila secara mendalam, mendasar dan benar. Kenyataannya sekarang banyak yang tidak melaksanakan Pancasila.
  • Memiliki moral, ahlak dan integritas yang tinggi.
  • Memiliki kepekaan radar nurani dan etika yang tinggi, tahu mana yang baik, benar dan adil.
  • Berjiwa idealis, berani berkorban untuk orang lain dan rakyat banyak dan bukan untuk kelompoknya berdasarkan sara.
  • Memiliki jiwa semangat kemiskinan.
  • Mengert agama, mengimani agamanya, melaksanakan agamanya secara benar, mendalam dan mendasar.
  • Tidak menjabarkan agamanya secara sempit untuk kelompoknya saja, mengatakan bahwa agamaku paling benar dan agama launnya kurang benar atau tidak benar/baik.
  • Agama adalah hubungan kita dengan Tuhan yang harus dijabarkan dalam bentuk tindakan yang konkrit untuk kebaikan orang lain atau kebaikan bersama.
  • Hakikat beragama adalah kasih yang harus diterjemahkan sebagai berkorban untuk orang lain dan bukan mengorbankan orang lain.

Agama tidak bisa dipaksakan kepada orang lain. Kalau orang suka makan nasi, jangan dipaksakan makan jagung.

  • Dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan yang berkwalitas tinggi ini, Ekskul Kepemimpinan menjadi salah satu alternatifnya, diharapkan dalam waktu 15 tahun ke depan, sudah ada yang bisa dipanen. Dalam ekstrimnya setelah lebih kurang 25 - 30 tahun kedepan siapa tahu dari antara mereka ada yang bisa menjadi presiden. Nantinya kita harapkan korupsi di Indonesia hanya tinggal maximum 10% saja, di tingkat Asia Indonesia menjadi nomor 1 - 5 bersihnya dan di tingkat dunia bisa nomor 5 - 10 bersihnya. Betapa bangga kalau ini bisa tercapai. Nama Kanisius akan menjadi rising star di kemudian hari.

 

MASTER PLAN

  • Di tingkat pengurus terbatas, kita pernah membicarakan Masterplan CC untuk 25 tahun ke depan. Prasarana dan sarana apa yang perlu disiapkan semua itu tergantung dari apa saja (perangkat lunak) yang dibutuhkan dan diinginkan untuk menjawab era tantangan Globalisasi, untuk itu kita perlu melihat dan mempelajari negara maju sambil kita juga bisa membayangkan 25 tahun ke depan Indonesia dan dunia, kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa terjadi seperti : BIOTEKNOLOGI, TEKNOLOGI INFORMASI, TELEKOMUNIKAS, HUMANISASI, TEKNOLOGI KELAUTAN dan lain-lain.

Bilamana diantara Alumni Kanisius berminat ke arah aktualisasi masterplan ini, maka sejak sekarang Anda telah dapat membuat satu konsep yang berdasarkan kenyataan yang ada diluar atau betul-betul inovasi dan kreatifitas sendiri tanpa melihat luar negeri. Kami nantikan.

 

CPU BEKAS

  • Bila Anda memiliki CPU bekas yang tidak dipakai lagi atau seperangkat komputer lengkap yang dapat untuk fasilitas email atau homepage, mohon kontak dengan sekretariat Perhimpunan, sebab saat ini CPU milik sekretariat mengalami kerusakan dan tidak dapat dilakukan revisi karena tipe yang sudah tua, partsnya sulit dicari, untuk disumbangkan atau kami beli dengan harga murah.

Saat ini Perhimpunan, melalui fasilitas milik bendahara telah memiliki homepage dengan kode : https://members.tripod.com/kanisius/alumni.html

 

 

DICK HARTOKO
ALUMNI KANISIUS ANGKATAN 41

Ia dilahirkan di Jatiroto, Lumajang pad 9 Mei 1922. Ayah angkatnya adalah MNJ Geldorp yang beragama Protestan, ibu angkatnya: TH. E Van't Wout Holland yang beragama Katolik.

Dahulu namanya Theodoor Willem Geldorp. Ibu kandungnya bernama Soepi, sedang ayahnya Belanda totok bernama Theodoor Jan Helder. Dari ayah dan ibu kandung ini juga lahir adiknya bernama Christine tetapi sejak bayi, keduanya harus berpisah tetapi masih berada di pulau Jawa. Christine di Jember dan Dick Hartoko di Yogya. Pada usia yang ke-70, ia baru tahu bahwa adiknya meninggal dunia 9 tahun yang lalu.

Romo Dick dibaptis pada tahun 1925. SD-nya di bruderan Bogor, SMP-nya di Strada Jakarta lalu ke SMA Kanisius. Pada usia 17 tahun ia mulai merasakan panggilan Allah untuk menjadi Imam yang disebabkan oleh teladan dari guru-guru Serikat Jesuit. Pangilan tersebut berjalan cukup mulus sampai ditahbiskan menjadi Imam.

Pada tahun 1946 s/d 49 ia tinggal di Yogya. Tahun 49 s/d 52 ia berada di Den Haag dan kembali ke Yogya pada tahun 1957 hingga sekarang. Sejak tahun 57-90 ia menjadi dosen di FKIP Sanata Dharma, tahun 1970 sampai sekarang dosen di Fakultas Sastra di UGM, tahun 1975 - sekarang dosen agama di ISI Yogyakarta, tahun 68-94 ia menjadi Ketua Yayasan Karta Pustaka dan pada tahun 1957 sampai sekarang menjadi pemimpin majalah BASIS.

Ia juga pernah menterjemahkan 19 buku dari bahasa Belanda atau Inggris ke bahasa Indonesia.

Pada tahun 1988 ia mendapatkan penghargaan dari Pemda Yogyakarta, juga bintang jasa dari Ratu Belanda. Itulah kisah sukses yang diceritakan kepada Redaksi.

Kisah duka yang dialaminya adalah sewaktu ditinggalkan oleh ibu angkatnya, karena dari dialah ia mewariskan rasa cinta akan buku-buku. Ia menjadi bahagia bilamana pada waktu mengajar ia mengenal pribadi siswa-siswinya. Ia mengharapkan kepada para Alumni Kanisius bisa memperlihatkan juga HUMANIORA.

Salah satu pesan pada peringatan 70 tahun Kolese Kanisius adalah : "Agar bisa memberi perhatian kepada pribadi tiap-tiap siswa". Harapannya 5 - 10 tahun mendatang agar bisa memasuki tahun 2000 dengan segar bugar. Ia mempunyai misi: ANGGARA KASIH. Falsafah hidupnya adalah: "Barangsiapa berbuat baik, akan menemukan yang baik." Tiada hari tanpa investasi untuk bidang ekonomi dan kemanusiaan (Red).