NAMA Rina dan Laura, minggu-minggu terakhir bulan Maret 1999 sempat berkibar di bumi Minahasa.
Tepatnya di kota Manado. Rina dan Laura merupakan dua dari sembilan pengikut Gereja Setan yang berhasil
dibebaskan dari kuasa setan yang selama ini menguasai hidupnya.
Dibebaskannya Rina dan Laura dari pengaruh kuasa gelap, seakan membuka mata para hamba Tuhan di
bumi Minahasa khususnya, dan umat Kristiani pada umumnya bahwa ancaman pihak Gereja Setan bukan sekadar guyon-guyonan.
Hal ini terungkap dari pengakuan Rina dan Laura di hadapan para Hamba Tuhan.
Saya dinobatkan menjadi istri Lucifer, di tahun 1996 lewat suatu upacara perkawinan" aku Rina tanpa
ragu-ragu. Selanjutnya iapun mengaku bahwa sebagai pasangan suami istri Lucifer, mereka sudah melakukan
hubungan intim sebagaimana layaknya." Saya belum memeriksa apakah saya masih gadis. Saya tak berpikir
ke situ" lanjut Rina yang nama lengkapnya Rina Harsum Tamanampo.
Lain lagi cerita Laura Gansalangi, yang biasa dipanggil Laura. Ia mengaku mendapat nama panggilan
ACE yang jika dibaca menjadi ASE singkatan dari Anak Emas Setan. Menurut kedua gadis ini, kota Manado
memang merupakan sasaran utama Gereja Setan.
THE DRAGON TEAM
Berdasarkan pengakuan Rina dan Laura diketahui bahwa struktur organisasi Gereja Setan ( GS ) sangat rapi.
Di eselon teratas adalah Lucifer si Biang Bala yang harus disembah. Sedangkan di bawahnya adalah Prince of
Michael. Kemudian di bawah Prince of Michael terdapat empat tim dengan nama masing-masing: 1. Dragon Team
(Tim Naga) dipimpin oleh RYAN, si Bule asal kota Pittsburg, AS. Tim ini beranggotakan 12 orang dan
termasuk Tim Elit. Tak sembarang orang bisa masuk Tim Naga. Menyusul Tim: The Mou-Mou - Satan Web ( Jaringan
Setan ) dan Children of God.
Masing-masing tim ini beranggotakan 250 anggota. Setiap anggota baru, langsung terdaftar dan namanya dibukukan dengan rapi.
Yang menjadi anggota bukan sembarangan orang. Mereka adalah orang pilihan baik dari segi mental maupun
intelektual. Dan, sasaran utama mereka ialah ABG alias Anak Baru Gede yang kemudian diperalat sebagai ujung
tombak gerakan mereka. Konon, gereja setan memiliki perangkat komputer dengan sistem yang amat canggih dan
Data Base mereka mampu menampung 8 milyar data manusia.
CHILDREN of GOD ( COG )
Dari keempat Tim di atas, mungkin Tim Children of God (COG) yang pernah membuat heboh umat Kristiani di
Indonesia. Sekitar tahun 80-an merembes di bumi Indonesia dan pengajarannya menjurus ke ajaran asusila
sehingga dikecam bahkan dikutuk pemuka Agama. Akibatnya Jaksa Agung melarang barang-barang cetakan
COG. Bahkan Dirjen Bimas Protestan menghimbau pimpinan gereja, agar meningkatkan pembinaan warga jemaatnya
dengan surat edaran tanggal 13 Maret 1984 no. F/26/930/84. Pendiri COG adalah David Brant Berg di
Melrose, Oakland, California.
Disebabkan ajaran-ajaran yang menjurus dan berbau seks, maka ajarannya cepat menarik minat para remaja
serta anak muda di Indonesia. Dalam waktu yang relatif singkat anggota mereka bertambah banyak.
Di Jakarta saja mencapai 5000 orang. Bahkan kota Keripik Tempe Purwokerto "kecipratan" 200 anggota COG.
COG cepat merebak di Indonesia karena kegiatannya meliputi banyak bidang. Antar lain: Bidang Literatur, Musik,
Drama, Audio Visual, Kursus Bahasa. Salah satu doktrin atau ajaran sesat mereka ialah bahwa Yesus adalah
hasil hubungan seks antara Allah dan Maria.
PELEPASAN
Prosesi yang Tegang!" demikian komentar harian Manado Post, ketika anggota Tim 11-nya yang melacak kegiatan
Gereja Setan, turut menyaksikan acara pelepasan 3 roh kuasa gelap dari tubuh Laura, yakni
Raja Iblis ( Lucifer ), Hyberia ( istri Lucifer ) dan Prince of Michael di Gereja GMIM Paulus, jalan Sam Ratulangi,
Manado tanggal 24 Maret lalu.
Proses pelepasan Laura dipimpin oleh Ev. Herman Kemala, seorang hamba Tuhan yang dikaruniai talenta serta
mempelajari liku-liku aliran sesat di AS. Acara pelepasan sendiri diprakarsai oleh Pdt.Billy SPAK. Hadir pula
Kakansospol Manado Mayor John Rambing, Sekum GMIM Pdt. Nico Gara S.Th MA, Aparat keamanan dari Polda Manado
dan hamba-hamba Tuhan gereja setempat yang diundang hadir.
Saat acara pelepasan dimulai hadirin dipersilakan untuk menyaksikan tanda-tanda yang dimiliki oleh
Gereja Setan yang terpatri di tubuh Laura. Antara lain di lengan kanan dan kiri berupa angka 666 serta
Pentagram, naga leviatan, bunga mawar di dada kanan yang muncul di tubuh Laura.
Aduh, butul kantara skali tu angka 666 ....." kata seorang hadirin dengan logat Manado, ketika melihat
lambang setan 666 dengan wajah pucat. Hadirin seakan tak sabar ingin melihat Ev. Herman segera melepaskan
Laura dari tiga sosok roh jahat yang ada dalam dirinya.
Sehelai karpet digelar dan Laura dipersilakan duduk sambil bersila di hadapan Ev. Herman. Petugas
keamanan, hamba-hamba Tuhan, Sekum GMIM Pdt. Nico Gara dan pimpinan gereja lainnya duduk di barisan depan,
agar dapat dengan jelas melihat proses pelepasan kuasa jahat dalam diri Laura.
Saat itu, melalui mulut Laura terdengar dengan jelas teriakan, sindiran, permintaan serta rencana
besar-besaran dari tiga sosok roh dalam diri Laura. Bahkan si Raja Iblis, Lucifer, secara langsung
menceritakan rencana busuk mereka untuk mengacaukan pengikut umat Kristiani dengan menerapkan apa yang
disebut Zaman Baru. Langkah berikutnya ialah Ev.Herman menyerahkan maik kepada Pdt. Nico Gara untuk berdialog
langsung dengan Lucifer melalui mulut Laura.
"Herman....Aku tidak berurusan dengan orang ini. Dia bukan tandinganku. Aku tak berurusan dengan dia
melainkan dengan kamu, Herman!" bentak si Raja Iblis kepada Ev. Herman. Langkah berikutnya, Ev. Herman
kemudian melalukan proses pelepasan dengan penumpangan tangan atas diri Laura, yang menyebabkan gadis itu
berkali-kali muntah darah, berteriak histeris sambil mengucapkan kata-kata yang sulit dimengerti. Semburan
darah yang keluar dari mulut Laura, membuat beberapa hadirin di bagian depan, merasa jijik. Sementara Laura
meracau tidak keruan, beberapa pembantu Ev. Herman memegangi tubuh Laura. Proses pelepasan ditandai dengan
adanya "tawar-menawar" antara Lucifer dengan dengan Ev. Herman. Lucifer berkeras ingin tetap berada
dalam diri Laura karena Laura adalah ASE atau Anak Emas Setan. "Ia adalah milikku karena ia adalah
mempelaiku dan kota Manado adalah ranjangku tempat berbaring!" kata Lucifer. Namun, Allah tak mau
berkompromi kepada Iblis. Lewat hambaNya, Ev. Herman, malam itu, Laura berhasil dipulihkan lagi dari
cengkraman raja iblis. Malam itu roh asli Laura, dipanggil kembali ke fisiknya dalam nama Allah Bapa, Allah Anak
dan Allah Roh Kudus. Ev. Herman mengajak seluruh hadirin berdoa bersama karena Laura berhasil direbut kembali
dari tangan iblis. Puji Tuhan, seru hampir seluruh hadirin yang menyaksikan bagaimana Allah telah mengalahkan
si raja iblis.
MENGAPA MANADO?
Gereja Setan hanya tak hanya merasuk dan merusak orang Kristen di Manado, tetapi mereka juga merencanakan
Manado sebagai pusat Gereja Setan nomer dua di dunia setelah California di AS. Hal ini terbukti dari ucapan
Prince of Michael, bahwa separuh kota Manado sudah dikuasai oleh Gereja Setan. Lalu, mengapa target
mereka justru Manado, kota terbesar di kawasan utara Indonesia yang justru merupakan benteng umat Kristiani
yang tangguh?
Di Manado, banyak hamba Tuhan yang menentukan detak nadi aktivitas pelayanan di Indonesia. Kehidupan
masyarakatnya dinilai sangat baik, kehidupan rohaninya kuat. Selain itu persekutuan yang sangat tangguh
seperti seringnya diadakan KKR. Jadi, kalau Manado yang dinilai sebagai "jantungnya" orang Kristen,
sudah hancur, maka dengan sendirinya seluruh kota lainnya di Indonesia akan mudah ditaklukkan oleh Gereja Setan.
Banyaknya pengikut Yesus Kristus di sini, juga merupakan dorongan kuat bagi Gereja Setan untuk
menguasai Manado terlebih dulu...." kata Rina, ketika diwawancarai Tim 11 dari Manado Post. Rina,
selanjutnya mengatakan untuk memecah belah umat Kristen, anggota Gereja Setan tak segan-segan
menyelusup di tempat-tempat ibadah. Warga kota Manado memang sangat terbuka dan suka menerima hal-hal baru
dalam ibadah. Hal ini yang sangat dimanfaatkan oleh anggota Gereja Setan untuk menyelusup dalam-dalam dan
menarik orang-orang yang dinilai memiliki bobot tertentu.
Antara lain, dipilih mereka yang intelektualitasnya tinggi, berkepribadian serta tak mudah terpengaruh"
sambung Rina lagi. Gereja Setan, yang didirikan oleh Anton Szandor Lavey tanggal 30 April 1967, sebenarnya
pertama kali menyelusup ke Indonesia lewat Kalimantan. Tetapi, belakangan mereka berubah pikiran karena prospek
kota Manado " lebih cerah " untuk perkembangan Gereja Setan. Maka di tahun 1991 dimulai oleh sepasang
suami istri, Gereja Setan dideklarasikan pendiriannya di Gedung Joeang Manado pada tanggal 31 Oktober,
bertepatan dengan acara Halloween.
CARA MENCARI KORBAN
Modus operandi mereka ialah di tempat-tempat ramai seperti pertokoan, mal, atau tempat hiburan.
Calon korban biasanya ditatap lurus-lurus matanya dan biasanya calon korban seakan kena hipnotis. Cara lain
ialah dengan berjabatan tangan dengan memakai cincin Pentagram yang tajam, sehingga menimbulkan luka. Darah
yang keluar dari luka akan dipakai untuk mengontrol calon korban dari jarak jauh. Bagi yang sukses
"mencari jiwa baru" biasanya akan memperoleh imbalan uang antara Rp 300 sampai Rp 500 ribu rupiah.
Namun, seandainya ada tugas yang diberikan, gagal, maka ada sanksi berat yang dikenakan. Yakni hukuman mati!
Adapun hari-hari khusus yang dirayakan antara anggota Gereja Setan ialah: Halloween. Hari raya ini dirayakan
setiap tanggal 31 Oktober. Para pengikut datang dengan berpakaian yang meyeramkan dengan topeng-topeng aneh.
Puncak acara ialah dengan pelampiasan kepada Yesus. Kristus dalam ujud gambarNya, yang diinjak-injak,
sementara di bagian atas ruangan digantung simbol salib patah (broken cross). Hari Raya kedua, ialah
Solstice, yang dirayakan di bulan Desember seminggu sebelum Natal. Mereka menargetkan, sebelum umat
Kristiani merayakan Natal, maka pada tanggal 24 Desember malamnya, akan meminta korban. Sehingga
dengan begitu, umat Kristiani akan mengalami hari duka. Hari lain ialah Equinox. Dirayakan setiap
tanggal 13 Maret dan khusus diikuti oleh hanya 13 wanita dalam Kelompok yang dinamakan Sisters of the
Light, salah satu kelompok jabatan dalam struktur organisasi Gereja Setan. Yang terakhir ialah Black
Sabath, atau Misa Hitam. Dalam upacara ritual khusus ini biasanya ada tumbal yang harus disediakan yakni
korban bayi yang baru berumur 4 minggu.
Merebaknya kasus Laura dan Rina yang dibebaskan dari kuasa gelap, membuat para hamba Tuhan di Manado
memperketat barisan serta waspada selalu untuk menjaga dan membina jemaat mereka. Apalagi, bukan hal yang
mudah untuk merebut kembali jiwa-jiwa yang sudah dikuasai oleh kuasa gelap. Dan, tak banyak hamba Tuhan
yang memiliki talenta seperti Ev. Herman Kemala. Tetapi, apakah pengobatan atau kesembuhan yang
dilakukan Ev. Herman Kemala dapat diterima oleh para hamba Tuhan?
"Secara logika memang tak bisa dipercaya. Tetapi, Alkitab mengakui adanya roh jahat atau iblis. Jadi,
dalam hal ini harus ada pendekatan alkitabiah" aku Pdt. Nico Gara usai "berdialog" dengan
si raja iblis kepada Tim 11 dari Manado Post. Hal senada juga dikatakan oleh Pdt. J. Manampiring S.Th,
Pdt. Wilder Pattyranie S.Th dan Ketua jemaat GMIM Paulus Pdt. Ny.Th.Palngiten Lantang.
Sulit dipercaya dari kacamata logika, namun ini menyangkut alam roh dan alam supranatural yang harus
dilihat dari kacamata iman" aku mereka bersama. Sungguh semakin meneguhkan iman kepercayaan kita
bersama. Cara penyembuhan Pak Herman bisa diterima dan sesuai dengan teologia kekristenan, terutama
menempatkan Yesus Kristus serta unsur Tri Tunggal, Bapa, Anak Roh Kudus di dalamnya" lanjut mereka lagi.
Lalu, bagaimana dengan pandangan Kabag Bintibmas Dit Binmas Polda Sulut, yang juga dijabat oleh Pdt.
Pattyranie?
Dilepaskannya Laura, Rina serta rekan-rekannya tak berarti kita tidak waspada lagi" ucapnya. Nah, umat
Kristiani se Indonesia, waspadalah terhadap pengaruh anggota-anggota Gereja Setan yang senantiasa mencari
korban. Siaap! ( Laporan Tim 11 M. Post )
AWAS !
Utusan Gereja Setan Sudah Dikirim ke Jakarta!
Kabar di atas bukan main-main. Salah seorang utusan Gereja Setan ( GS ) Manado gagal dalam melaksanakan
misinya, yaitu membuat kacau di beberapa gereja di Jakarta. Hal ini terungkap ketika Pdt. S.Bella Gembala
Sidang GBI Pemulihan, saat berkotbah tanggal 28 April 1999 lalu. "Saat seluruh jemaat menyanyi, pemuda
itu diam saja. Ketika jemaat bertepuk tangan, dia juga diam saja. Ketika saya tanyakan siapa yang ingin
didoakan untuk menerima damai sejahtera Tuhan Yesus, dia angkat tangan. Tapi, cuma separuh terangkat. Saat
jemaat maju, dia juga ke depan. Ketika saya dekat kepadanya, tiba-tiba pemuda itu mengayunkan tinjunya
ke arah saya. Namun, Roh Kudus melindungi saya. Saya terhindar dan hantamannya mengenai mimbar. Saya doakan
dia! Tiba-tiba dia gelisah dan jatuh menggelepar-gelepar, muntah-muntah darah dari dalam mulutnya. Baunya amis.
Saya urapi dia dengan minyak urapan! Ketika dia tenang kembali, pemuda itu minta sehelai kertas dan sebuah
bolpen. Tahukah saudara apa yang dia tulis? "Saya diutus ke Jakarta dari gereja setan Manado, untuk membuat
kacau gereja Bethany, Sungai Yordan, Antiokia dan Pemulihan!" Beberapa saat kemudian, ia bercerita
bagaimana GS menarik calon anggotanya. Sasaran mereka ialah anak muda yang broken home. Kalau berhasil menggaet
calon anggota pemuda, diberi upah Rp 20.000.- Kalau pemudi Rp 200.000.- Mengapa jauh lebih mahal? Karena
kegadisannya bisa dipersembahkan kepada Lucifer!
|