|
Inilah Indonesia......
Mohon Bantuannya....
Gue mau minta tolong... jadi ceritanya gini... hari minggu kemaren gue
baru balik dari Sampang (Madura), gue kesana sebagai utusan organisasi
untuk menyerahkan bantuan untuk para pengungsi dari Sampit. Tapi gue
bener2 terpukul setibanya gue disana. Bayangkan... hampir 70.000 orang
yang ngungsi ke Sampang dan semuanya benar2 butuh bantuan kita. Gue
ngeliat sendiri gimana penanganan Pemda setempat. Kita tidak bisa
mengandalkan bantuan mereka. Malahan, mereka sibuk dengan
kepentingannya sendiri. Begitu pula organisasi. Terus terang gue malu
datang kesana dengan membawa bendera organisasi.
Disana gue ngeliat ada posko yang terjun langsung ke lapangan untuk
memberi bantuan (kalo cara kerjanya pemda dan ormas jauh bgt dari yang
namanya terjun ke lapangan). Bahkan ada fenomena dimana pemda
setempat masih berusaha untuk mengeruk keuntungan dari kondisi ini,
contohnya untuk dapur umum. Beras itu disubsidi tapi di anggaran belanja
pengungsi ada nota untuk beras sekian kuintal (bayangkan!!!, belum lagi
telur dan mie instan yang dikorupsi...). Sedih banget deh pokoknya kalo
ngeliat kondisi disana.
Seharusnya gue menceritakan kondisi para pengungsi, tapi terus terang
gue gak bisa ngungkapinnya dengan kata2. Kondisi mereka benar2 parah.
Ada dua kecamatan yang saat ini sedang terjangkit penyakit Lepra.
Gimana ceritanya yah...
Mungkin gue mulai ceritanya dari awal kali yah...para pengungsi itu
didatangkan dari Sampit dengan kapal TNI AL dan mereka berlabuh di
Pelabuhan Surabaya. Setelah itu mereka menyeberang ke Sampang dan
sampainya di Pelabuhan Madura mereka dinaikkan ke atas truk dengan
tujuan masing2. Sebagian besar (68.000 orang) menuju Sampang
Sebagian besar dari mereka sebenarnya belum pernah ke Madura meski
mereka berdarah Madura. Mereka lebih menganggap diri mereka orang
Kalimantan keturunan Madura.
Sampai di Sampang, mereka diturunkan di daerah-daerah yang sekiranya
masih kosong (disebar ke 13 kecamatan) dan mereka diharapkan bertahan
hidup sendiri. Biasanya mereka menuju hutan dan menebang pohon
untuk dibuat rumah (namun kondisi sanitasinya tidak dapat diandalkan,
ditambah lagi dengan kondisi air Madura yang pada dasarnya kurang baik
karena mengandung terlalu banyak garam.
Kondisi terbaik yang gue temuin adalah 2 keluarga besar (yang satu
dengan anggota 18 orang, itu termasuk cucu, dan yang satu lagi anggota
keluarga inti dengan anak sebanyak 9 orang dengan anak terkecil baru
berumur 2 bulan, si anak bungsu lahir di kapal TNI AL).
Bayangkan 29 orang tinggal bersama dalam satu ruangan bekas
menggiling padi ukuran 3X4 meter. Mereka tidak memiliki kamar mandi,
mereka menadah air hujan untuk diminum, mereka tidak mempunyai
pakaian karena mereka tidak sempat membawa apa2 dari Sampit.
Tapi ada yang mungkin lucu... ayah dari 9 anak itu mengenakan jaket
kulit yang sangat bagus dan menurut gue mahal.. gue iseng nanya itu
jaket sempet bawa dari Sampit yah? Dia jawab.. nggak bak (bak = mbak
kalo di madura), ini jaket pemberian kapten kapal. Saya waktu itu gak
sempat berpakain karena saya terburu2 dan istri saya mau melahirkan.
Saya hanya mengenakan celana pendek. Jaket ini hadiah dari kapten kapal
ketika istri saya melahirkan (dia ngerti bahas indonesia tapi gak bisa
ngejawab pake bahasa indonesia, jadi kalimat dia di atas hasil terjemahan
dari kepala posko yang nemenin gue dkk kesana.)
Yang paling menyedihkan, ada yang memakan beras dalam kondisi mentah
karena mereka tidak memiliki kompor dan bahkan terlalu miskin untuk
membeli minyak tanah untuk membuat unggun. Mereka juga terlalu miskin
untuk membeli pembalut sehingga wanita yang sedang haid menjadi
masalah tersendiri bagi mereka. Di beberapa komunitas, wanita yang
sedang haid terpaksa menjauhi kelompoknya karena laler akan bergerombol
didekatnya dan kebayang kan gimana kondisinya (maaf kalo gue terlalu
vulgar).
Gue bener2 terpuruk ketika gue pindah kecamatan dan disana gue
menghadapi kondisi yang lebih buruk lagi. Mereka belum menemukan atau
membuat rumah layak huni. Mereka menggelar tikar yang diberikan oleh
posko dan tidur bertumpuk2 di atasnya. Disana ada seorang ibu2 yang
menggendong anaknya (2 tahunan) dan menghampiri gue trus bilang,
["Bu, tolong saya... saya tidak ingin anak saya hidup seperti ini...
tolong rawat anak saya... saya ingin dia bahagia..."].
Saat itu gue gak bisa ngomong apa2 Gue cuman bisa nangis dan marah
sama sistem yang turut mempersulit kehidupan mereka.
Kita gak bisa diem aja menunggu pemerintah membereskan semuanya Kita
juga bisa ikut ambil bagian di dalamnya. Kita bisa membantu mereka
dengan memberikan bantuan semampu kita. Temen2, masih banyak lagi
kondisi yang belum gue paparin.. gue gak tau gimana caranya maparin
kondisi tersebut. Gue minta tolong temen2 untuk membantu apa aja. Bisa
uang atau juga barang.
Awal mei nanti gue mau kesana lagi karena tanggal 15-27 April ini gue
harus mengikuti kegiatan ttg diaolog antar agama dan gue akan mencoba
untuk mencari bantuan dari orang-orang yang akan gue temui nanti di
dialog tersebut. Kemaren ada 3 badan yang bersedia melepaskan bendera
organisasinya dan membantu para pengungsi melalui jalur posko (bukan
pemda yang sangat birokratis), yang pertama itu dari Yayasan Panti Rapih
plus relawan2 Yogya, yang kedua Relawannya Romo Sandi yang terdiri dari
mahasiswa Brawijaya dan IKIP Malang, yang terakhir relawan2 dari Blitar.
Gue juga butuh bantuan mengenai trauma center untuk para pengungsi
karena trauma center yang saat ini sudah ada nampaknya kurang berhasil.
Tolong teman2 bantu para pengungsi ini... mereka
benar2 butuh uluran tangan teman2. Bantuan apa aja pasti diterima.
Di bawah ini gue lampirin daftar barang-barang yang sangat diperlukan
oleh para pengungsi pada umumnya berdasarkan survei yang diadakan
oleh Posko Kemanusiaan :
1. Terpal
2. Handuk
3. Perlengkapan mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo)
+ gayung
4. Beras, gula, minyak goreng
5. Lauk pauk (yang tahan lama dan awet)
6. Peralatan masak dan makan
7. Lampu teplok
8. Minyak tanah
9. Makanan tambahan untuk bayi dan anak-anak
10. Pakaian dalam pria dan wanita
11. Al Qur'an
12. Mukena
13. Sarung
14. Seragam sekolah
15. Sepatu, sandal
16. Tas sekolah
17. Alat tulis dan buku
18. Kantung plastik besar
19. Deterjen
20. Pembalut wanita
21. Ember
22. Bubur bayi
23. Susu
24. Bumbu masak (instant)
Kalo temen2 mau mencari informasi, temen2 bisa menghubungi
Posko Relawan Kemanusiaan Sampang
Jl. Kusuma Bangsa no 13 Sampang
Telp. 0323 - 324324
Email : posko_relawan@hotmail.com
Posko itu 24 jam buka terus... jadi temen2 bisa ngehubungin kapan aja.
Please yah temen2 bantuin para pengungsi itu.. mereka membutuhkan
teman-teman semua....
Semoga penuturan gue yang acak kadul ini cukup bisa mengetuk hati
temen2 semua dan gue sangat berterima kasih kalo temen2 mau menyebar
luaskan informasi ini ke teman-teman yang lain. bantuan apa pun pasti
diterima dengan senang hati...
Semoga Yang Maha Kuasa membalas kebaikan teman-teman semua.
Amin...
Wass,
PINKY |